Sabtu, 02 November 2013

Contoh Laporan PPL-KKN

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang menempati strata tertinggi dalam rangkaian jenjang pendidikan. Lembaga ini sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mematangkan potensi yang dimilikinya dengan mengambil salah satu program studi yang diminati. Program studi yang dipilihnya tersebut diharapkan dapat menjadi keunggulan tersendiri bagi individu serta sebagai aset bangsa yang siap memajukan di berbagai bidang.
Oleh sebab itu, perguruan tinggi berupaya mewujudkan bibit-bibit penerus bangsa berkualitas secara nyata dengan melaksanakan berbagai upaya strategis bagi mahasiswanya. Seluruh upaya yang digariskan oleh sebuah perguruan tinggi seyogianya tidak terlepas dari visi dan misi perguruan tinggi sebagaimana yang lebih dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan tinggi merupakan jargon yang semestinya didengungkan dengan tiga aspek sebagai acuannya, yakni Pendidikan dan PengajaranPenelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Berangkat dari hal di atas, maka STAIT Jogja dalam menjalankan berbagai programnya tidak terlepas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu aspek yang dicanangkan oleh STAIT Jogja ialah Pengabdian Kepada Masyarakat yang sebagiannya tersimpul pada kegiatan PPL Integratif. PPL Integratif yang dilakukan oleh mahasiswa STAIT Jogja merupakan program akademik wajib tempuh yang harus dilalui. Istilah Integratif dalam hal ini sebenarnya nama lain dari kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga dapat pula disebut (Kuliah Kerja Nyata) KKN-PPL.
Diterjunkannya mahasiswa STAIT Jogja ke dalam suatu entitas masyarakat dan unit sekolah tidak lain merupakan upaya yang cukup strategis. Penunjukan pada unit sekolah tentu tidak terlepas dari basis yang dipijak STAIT Jogja, yakni pendidikan. Diharapkan mahasiswa STAIT Jogja dalam menjalani KKN-PPL mampu menyumbang kontribusi yang berarti pada objek yang ditujunya. 
A.    Waktu
PPL Integratif  STAIT Jogja pada 2013 mengambil rentang waktu selama satu bulan terhitung dari 26 Agustus sampai dengan 21 September 2013 serta menerjunkan para mahasiswa ke unit-unit sekolah yang ditunjuk. Dalam waktu satu bulan tersebut diharapkan dapat digunakan secara optimal guna menggali berbagai pengalaman positif.


B.     Lokasi
Lokasi penempatan mahasiswa PPL Integratif STAIT Jogja pada tahun 2013 berlokasi di wilayah Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul. Dari jumlah mahasiswa sebanyak 13 orang dibagi menjadi 2 pos. Pos 1 bertempat di rumah ibu Sutinem dan pos 2 bertempat di rumah bapak Suyata, Dusun Semampir Desa Semugih Kecamatan Rongkop. Penyusun mendapat tempat di Pos 2 bersama 7 orang.
Adapun unit sekolah yang penyusun tempati untuk kegiatan PPL ialah di SD Muhammadiyah Dawung Dusun Kemiri Desa Semugih. Di samping itu, ada 6 unit sekolah lain yang ditempati rekan-rekan penyusun, yakni :
1.      SD Muhammadiyah Gebang
2.      TKA ABA II Kerdonmiri
3.      TKA ABA IV Semampir
4.      TKA ABA V Tirisan
5.      TKA ABA XI Baran
6.      TKA ABA XVII Saban
C.    Pembekalan
Sebelum pemberangkatan,  para mahasiswa terlebih dahulu dibekali wawasan terkait kegiatan PPL oleh beberapa narasumber dari perwakilan TK dan SD yang ditunjuk oleh kampus STAIT Jogja. Dengan demikian, para mahasiswa memperoleh gambaran yang dapat dijadikan rujukan dalam melakukan kegiatan-kegiatan di tempat yang dituju. Adapun pembekalan dari narasumber lebih mengarah pada kegiatan PPL di sekolah yang akan ditempati meliputi pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan gambaran kegiatan administratif.
Di samping itu, pengarahan oleh Tim Pengelola PPL Integratif STAIT Jogja, yakni oleh Bu Endang Pardijatmi, S. Pd turut menambah pengetahuan, terlebih  berkaitan dengan kondisi wilayah baik secara fisik maupun sosial. Ihwal demikian agaknya perlu ditelusuri mengingat keadaan di kota Yogyakarta sangat berbeda dengan wilayah yang akan ditempati mahasiswa PPL Integratif STAIT Jogja, yaitu Kabupaten Gunungkidul.
Pada 26 Agustus 2013, tepatnya hari Senin, rombongan mahasiswa PPL Integratif STAIT Jogja berangkat ke Gunungkidul menggunakan satu buah kendaraan bus. Sesampai di wilayah Kecamatan Rongkop, para mahasiswa terlebih dahulu mengikuti acara serah terima mahasiswa PPL Integratif STAIT Jogja di pendopo kantor kecamatan Rongkop yang dihadiri oleh Camat, Kepala UPTD kecamatan Rongkop dan perwakilan dari sekolah-sekolah yang akan ditempati.
Pada acara serah terima tersebut di atas, rombongan mahasiswa disambut cukup hangat oleh Bapak Camat dan dalam pernyataannya siap mendukung kegiatan-kegiatan KKN oleh mahasiswa. Kegiatan KKN merupakan cukup penting mengingat bersifat sosial untuk pembinaan bagi masyarakat di wilayah kecamatan Rongkop yang sangat membutuhkan sentuhan pembimbingan dalam bidang tertentu.
D.    Observasi
1.      Sejarah dan Kondisi Sekolah
a.      Sejarah Singkat
SD Muhammadiyah Dawung telah berdiri sejak tahun 1972 yang didirikan oleh 5 orang, yakni Suwandi, Soeharto, Ngajo, Kartodumejo dan Imam Danuri. Pada awal pendirian, SD Muhammadiyah Dawung belum memiliki gedung sendiri dan masih menempati rumah orang yang bersedia ditempati.
Pada 1977 sekolah ini memiliki dan menempati tanah seluas 576  yang berlokasi di Dusun Kemiri Desa Semugih sekaligus terdaftar di Dinas Pendidikan dengan Badan Hukum Nomor 3186/L.2020/DIY-72/77 Tanggal 1 September 1977 serta mengantongi Nomor Statistik Sekolah (NSS) 102040312036. Pada awal menempati tanah tersebut, sekolah ini sempat menggunakan bangunan berbilik bambu. Sekarang, SD Muhammadiyah Dawung sudah memiliki gedung permanen yang terdiri atas 2 blok bangunan.
Dalam hal jumlah siswa, SD Muhammadiyah Dawung mengalami pasang surut. Dalam rentang 6 tahun terakhir, jumlah siswa secara keseluruhan mengalami penurunan hingga Tahun Pelajaran 2012/2013. Akan tetapi, sekolah ini masih menjadi tempat bersandar anak-anak di lingkungan sekitar untuk menimba ilmu.

b.      Kondisi Sekolah
SD Muhammadiyah Dawung terletak lumayan sulit dijangkau, karena memang harus melewati jalan yang sudah rusak dimakan usia. SD Muhammadiyah Dawung hanya memiliki 5 ruangan saja yang terdiri dari 2 Gedung. Sebelah timur terdiri atas 2 ruang dibagi menjadi 3 kelas yang salah satunya masih dibatasi dengan papan sebagai media pembatas antar kelas. Sedangkan gedung sebelah barat terdiri 3 Ruangan dibagi menjadi 3 ruang kelas, kantor guru, perpustakaan, dan dapur. Sedangkan  kamar mandi terletak di samping kantor. Berikut in pembagian ruangan yang ada di SD Muhammadiyah Dawung
1)      Ruang kelas 3, 4, dan 5 (gedung timur)
2)      Ruang kelas 1, 2, dan 6
3)      Ruang guru
4)      Ruang Perpustakaan
5)      Tiga buah kamar mandi
6)      Ruang dapur
Kondisi fisik bangunan masih bagus dan kokoh. Hanya saja beberapa pintu kamar mandi sudah tidak berfungsi dan dari aspek kebersihan masih terbilang belum memenuhi kriteria bersih. Hal demikian terjadi lantaran beberapa faktor yang perlu ditanggulangi serta membutuhkan kesadaran dari pihak sekolahan.  Di samping itu, ketersediaan alat-alat kebersihan masih minim ditemukan.
Terlepas dari kondisi fisik sekolah, para guru di SD Muhammadiyah Dawung terdapat 2 orang guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sisanya merupakan guru tetap yayasan yang insentifnya diambil dari dana yayasan yang menaungi sekolah tersebut. Adapun para siswanya tidak ditarik biaya Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) dari sekolah. Sekolah hanya mengandalkan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) yang dicairkan dari pemerintah. Berkaitan dengan denah, profil, program SD Muhammadiyah Dawung dan lain-lain. (* Terlampir )

2.      Kondisi Masyarakat di lokasi
Kecamatan Rongkop merupakan salah satu kecamatan yang terletak paling timur dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah. Secara topografi wilayah kecamatan Rongkop berada di zona selatan yang masih menjadi bagian rantai pegunungan seribu yang pada umumnya membentang di sebagian besar wilayah kabupaten Gunungkidul bagian selatan. Mengingat pegunungan seribu termasuk kawasan karst, maka sudah menjadi ciri khas bahwa dalam mencari sumber air di wilayah ini sangat sulit. Dengan demikian, pengembangan potensi tanah untuk pertanian kurang optimal, dan hanya beberapa jenis tanaman saja yang dapat diandalkan, salah satunya singkong.
Kondisi fisik Gunungkidul yang khas tersebut di atas ternyata berdampak pula pada kondisi masyarakat secara sosial dan budaya. Bentuk wilayah atau fisografi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola kehidupan sosial budaya pada masyarakat. Unsur sosial budaya merupakan salah satu instrumen penting dalam pembangunan yang digagas pemerintah setempat, hal ini terkait perencanaan, sasaran, dan capaian target kinerja pembangunan. Karakteristik sosial budaya masyarakat Gunungkidul adalah masyarakat tradisional yang masih memegang teguh budaya luhur warisan nenek moyang. Sehingga dalam melaksanakan pembangunan, pemerintah berupaya untuk mengadopsi karakteristik sosial budaya agar dapat berimprovisasi dengan kultur masyarakat yang ada.
Secara ekonomi, masyarakat Gunungkidul sebagian besar bertani singkong dan beternak. Seolah kedua mata pencaharian tersebut sudah menjadi ciri khas tersendiri. Kendatipun demikian, kabupaten Gunungkidul termasuk wilayah yang laju ekonominya paling lambat dibanding wilayah kabupaten lain di lingkup provinsi DIY.





















BAB II
PELAKSANAAN PPL
A.    Kegiatan Mengajar
1.        Kurikulum
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan   dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.
Struktur kurikulum SD Muhammadiyah Dawung meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI.
Struktur kurikulum SD Muhammadiyah Dawung disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran meliputi lima kelompok mata pelajaran sesuai Peraturan Pemerintah  Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1)  dan Kurikulum perguruan Muhammadiyah sebagai berikut :
a.         Kelompok mata pelajaran Al Islam, Kemuhammadiyahan  dan akhlak mulia.
b.         Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c.         Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d.        Kelompok mata pelajaran estetika
e.         Kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan kesehatan.

Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No.
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
1.
Al Islam dan Kemuhammadiyahan
Kelompok mata pelajaran Al Islam dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama, menumbuh kembangkan akidah Islam, mewujudkan insane yang bertaqwa dan beraklhaqul karimah, dan dapat menjadi pelopor dan pelangsung amal usaha Muhammadiyah.
2.
Kewarganegaraan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kuluasi, dan nepotisme.
3.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dimaksudkan untuk mengenal , menyikapi, dan mengapresiasi ilimu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.
4.
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi danmengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5.
Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup dehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba. HIV/AIDS, demam, berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Selanjutnya dalam Kurikulum Perguruan Muhammadiyah dijelaskan bahwa :
1)        Kelompok mata pelajaran Al Islam, Kemuhammadiyahan  dan akhlak mulia di SD dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan. Kelompok pelajaran Al Islam terdiri dari ; Akhlak, Ibadah, Akidah, tarekh, dan Alqur’an serta memahami persyarikatan dengan mata pelajaran Kemuhammadiyahan.
2)        Kelompok Mata Pelajaran Kemuhammadiyahan dilaksanakan dengan pengenalan dan pemahaman sejarah persyarikatan muhammadiyah, organisasi Ortonom, dan pemahaman fungsi kelembagaan dalam struktur organisasi muhammadiyah.

Peraturan Pemerintah  Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 7
1)        Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
2)        Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejujuran, dan muatan lokal yang relevan.
3)        Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lukal yang relevan.
4)        Kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan kesehatan dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olah raga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, muatan lukal yang relevan.
Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum dan dikembangkan sendiri oleh sekolah.  Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama  6 (enam)  tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI.
Struktur Kurikulum SD Muhammadiyah Dawung disusun  berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
a.         Kurikulum SD Muhammadiyah Dawung memuat 8 mata pelajaran, 3 muatan lokal, 1 mata pelajaran persyarikatan dan pengembangan diri.  Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri kas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada.
Pengembangan diri bukan merupkan mata pelajaran yang harus diajarkan oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakuakan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b.         substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu.
c.         Pembelajaran pada kelas I sampai dengan III dilakukan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV sampai VI dilaksanakan melalui mata pelajaran.
d.        Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan.
e.         Alokasi waktu satu jam pembelajaran
1)      Kelas I, II, dan III adalah 30 menit /jam pelajaran
2)      Kelas IV, V, dan VI adalah 35 menit/ jam pelajaran
f.          Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38 minggu.


Strutur  kurikulum SD Muhammadiyah Dawung  disajikan pada tabel berikut :
No

MATA PELAJARAN

KELAS / ALOKASI  WAKTU
KET.
I
II
III
IV
V
VI
1
Al-Islam
5**
5**
5**
5**
5**
5**

2
PKn
2
2
2
2
2
2

3
Bahasa Indonesia
6
6
5
5
5
5

4
Matematika
6
6
5
5
5
5

5
IPA
3
3
4
4
4
4

6
IPS
3
3
3
3
3
3

7
SBK (Seni Budaya & Ketrampilan)
2
2
2
4
4
4

8
Penjaskes
2
2
4
4
4
4

9
Kemuhammadiyahan
0
0
2**
2**
2**
2**

10
Bahasa Arab
-
-
-
2
2
2

11
Muata Lokal
      a.   Bahasa Jawa

2

2

2

2

2

2


      b.   Bahasa Inggris
-
-
2
2
2
2


      c.   PKK


2
2
2
2


JUMLAH JAM PERMINGGU
31
31
38
42
42
42


PENGEMBANGAN DIRI
2*
2*
2*
2*
2*
2*


        * : Ekuivalen 2 Jam Pelajaran
       **: Mengacu pada kurikulum Perguruan Muhammadiyah
2.    Pembuatan RPP
Guru selayaknya dapat memahami tentang semua aktivitas teknik menyangkut pembelajaran secara baik. Tidak hanya itu, penting juga informasi tentang standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru sendiri. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan perencanaan pembelajaran yang baik. Dan oleh karena itu penyusun juga menyusun berupa RPP sebagai panduan guru dalam mengajar di kelas. Lembar RPP khususnya pelajaran IPA dan Matematika (**Terlampir).

3.    Pembuatan Media Pendidikan
Pembuatan media pendidikan yang kami buat terfokus pada hiasan kelas yang memang masih minimnya media pendidikan berupa gambar khususnya untuk kelas IV. Sehingga pembuatan hiasan kelas yang kami adakan bisa menambah antusias siswa dalam belajar dikelas dan memberikan rasa nyaman ketika di kelas. Menilik kembali usia anak SD yang memang masih butuh banyak dorongan eksternal sehingga memang sangat perlu diadakannya media pendidikan demi mewujudkan semangat siswa dalam belajar khususnya dikelas.
Berikut beberapan hiasan yang dipasang dikelas IV
1)      Pengetahuan Alam berupa gambar bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya, bagian-bagian bunga, metamorfosis kupu-kupu.
2)      Matematika, mengenal cara operasi hitung.
3)      Penyediaan tempat untuk menempel hasil karya, sehingga menaruh harapan dengan disediakanya sarana tersebut bisa memunculkan keinginan anak untuk selalu berkarya.
4)      Penulisan hadits tentang amal yang paling utama.
** Gambar terlampir
4.    Praktek Mengajar
Sesuai hasil kesepakatan dengan pihak sekolah yaitu kepala sekolah Bapak Edi Echwanto bahwa kegiatan mengajar terfokus pada  kelas IV dalam mata pelajaran IPA dan matematika walaupun pada prakteknya mahasiswa diberi kebebasan untuk mengajar materi lain seperti IPS, SBK, bahasa arab dan penjaskes. Selain itu juga mahasiswa diberi keleluasaan untuk mengajar dikelas lain jika memang kelas yang lain sedang kosong dan bahkan pernah mengajar dua kelas sekaligus. Walaupun demikian kegiatan mengajar tetap difokuskan di kelas IV pada mata pelajaran IPA dan matematika.
 **** Terlampir : Daftar Hadir, lembar Obsrvasi, Bimbingan dll.
Perlu diketahui bersama dalam pelaksanaan mengajar ada faktor pendukung dan penghambat dalam proses mengajar.
1)      Faktor Pendukung
-          Antusiasnya para siswa ketika belajar.
-          Keharmonisan hubungan antara pegawai, guru dan kepala sekolah dengan mahasiswa PPL.
-          Keterbukaan pegawai, guru dan kepala sekilah dengan mahasiswa PPL.
-          Disiplinya para siswa ketika bel berbunyi tanda masuk semua siswa segera menuju ke kelas masing-masing yang dilanjutkan berdoa dipimpin oleh ketua kelas tanpa harus ada komando dari wali kelasnya.
-          Budaya salam, salim, senyum diantara guru dan murid
-          Tingginya rasa hormat siswa pada guru sehingga anak patuh terhadap apa yang dikatakan oleh guru.
2)      Faktor Penghambat
-          Kurang mahirnya mahasiswa PPL menggunakan bahasa jawa.
-          Kurangnya sarana dan prasarana.
-           Kurangnya siswa yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
-           Adanya siswa yang kurang bersemangat karena perbedaan latar belakang.
-           Adanya siswa yang enggan bertanya tentang materi yang belum dimengerti.

B.     Kegiatan persekolahan
1.    Administrasi
Melihat kondisi kelas yang masih bersih dari struktur organisasi kelas maka dari itu penyusun membantu siswa kelas IV membuat susunan kepengurusan kelas dan pembuatan jadwal piket. Dari pengadaan itu diharapkan siswa mengetahui hak dan kewajiban yang mesti dijalani oleh setiap individual.
2.        Kesiswaan/ Ekstra kurikuler
1)        TPA
Kegiatan penunjang siswa merupakan salah satu alat bantu sekolah yang memang dibutuhkan oleh setiap siswa – siswinya demi terciptanya siswa yang berkarakter dengan diadakanya kegiatan TPA setiap hari jum’at dari pukul 14.00 – 15. 00 yang diikuti oleh siswa kelas IV, V dan VI. Kegiatan inipun disambut dengan antusias oleh semua siswa. Materi yang disuguhkanpun materi yang ringan sehingga siswa tidak merasa keberatan dibanding dengan materi pelajaran di sekolah.
** Gambar terlampir
2)        MABIT
Dalam akhir kegiatan ini mahasiswa mengadakan MABIT (Menambah Iman dan Taqwa) yang diselenggarakan pada hari sabtu, 21 September 2013 mulai pukul 16.30 – 07.00 Minggu pagi, yang bertempat di SD Muhammadiyah Dawung. ** Gambar terlampir
3)        Lomba antar kelas
Perlombaan ini kita tunjukan sebagai bentuk apresiasi mahasiswa kepada murid yang memang memiliki potensi yang bisa diasah, sehingga anak-anak lebih antusis dalam belajar. Beberapa lomba yang kami selenggarakan sebagai berikut :
a)      Lomba mengambar yang diikuti oleh semua siswa dari kelas I – kelas VI
b)      Lomba CCP (Cerdas Cermat Pelajaran) yang diikuti oleh kelas IV – kelas VI
c)      Lomba Kaligrafi di ikuti oleh kelas VI
Demikian beberapa kegiatan yang berhasil kita selenggarakan di SD Muhammadiyah Dawung. Semoga banyak manfaat yang dapat diambil.
3.        Keguruan
Mengenai bab ini penyusun ingin menyampaikan tentang sosok guru sekaligus wali kelas IV dalam karirnya di SD Muhammadiyah Dawung. Berikut ini biodata Ibu Endang Dwi Rahayu.
Nama Lengkap                        : Endang Dwi Rahayu
Tgl. Lahir                                : 21 Mei 1978
Lama mengajar                        : Sejak 2008 s/d sekarang di SD Muhammadiyah Dawung
Motivasi mengajar                   : Mencerdaskan anak-anak di daerah dawung
Harapan kedepan                    : Perubahan yang lebih baik dan menjadi yang terdepan.
Kendala dalam mengajar        : Kurangnya motivasi kepada anak dari pihak orang tua.
Kemudian Pada tanggal 14 September 2013 para guru mengadakan rapat pleno guna pemaparan laporan dan pengumuman dari dinas pendidikan setempat yang disampaikan kepala sekolah, salah satunya terkait laporan pertanggungjawaban dana BOS. Selain itu sekaligus presentasi dari mahasiswa PPL tentang kegiatan bermalam di sekolah. Dengan harapan, ada masukan dari beberapa guru yang hadir dalam rapat.
4.        Alat peraga dan Permainan
Minimnya waktu yang kami miliki menjadi kendala yang menyebabkan kurang maksimalnya dalam pengadaan alat peraga sehingga kami hanya membuat mading dan hiasan untuk sekolah. Walaupun demikian kami menaruh harapan besar semoga bisa dimanfaatkan dengan pengadaan mading dan hiasan kelas tersebut. Akan tetapi lain halnya dengan permainan, kami banyak menggunakan aneka permainan ketika di sekolah. Berikut ini daftar permainan yang kami terapkan di SD Muhammadiyah Dawung.
1)        Kumbang kupu-kupu mengasah motorik kasar anak dan melatih daya konsentrasi.
2)        Gajah semut melatih otak kanan dan kiri serta melatih daya konsentrasi.
3)        Menjawab pertanyaan jika salah hukumanya bertanya ke adik kelas dan dicoret mukanya dengan tepung. Permainan memiliki fungsi untuk membangkitkan jiwa belajar pada siswa karena malu jika bertanya pada adik kelas dengan muka dicoret.  

5.         Sarana dan Prasarana
1.       Ruang kantor
Memiliki fungsi sebagai pusat pengontrol semua kegiatan di sekolah. Walaupun demikian tata ruang yang belum sempurna dan memang menjadi maklum dengan terbatasnya ruangan kantor, mau tidak mau dalam penataan ruang meja guru dengan yang lain harus digabung menjadi satu hal ini berdampak pada fungsi kantor yang belum maksimal. Karena seharusnya setiap setiap guru memiliki meja kerja sendiri guna memudahkan dalam menyelesaikan tugasnya.
2.         Ruang kelas
Dilihat secara global memang ruang kelas belum memenuhi standar karena kami masih melihat ruangan yang seharusnya untuk 1 kelas dibagi menjadi 2 kelas. Kondisi ini memaksa siswa dan guru mau tidak mau tetap seperti itu untuk sementara waktu karena memang dari pihak yayasan belum bias menyediakan tempat yang memenuhi standar.
3.         Ruang Dapur dan UKS
Tidak jauh berbeda dengan ruang dapur sekaligus UKS yang dijadikan satu hanya dibatasi bilik. Pemandangan semacam ini menjadi hal yang wajar bagi para siswa SD Muhammadiyah Dawung dikarenakan keterbatasan ruangan.
4.         Tiga buah kamar mandi
Dari segi jumlah memang sudah terpenuhi jikalau hanya untuk kebutuhan 53 siswa. Akan tetapi dari jumlah kuantitas itu tidak ada jaminan akan kualitasnya sebab dari jumlah empat ruangan tersebut hanya ada satu kamar mandi yang berfungsi, itupun dengan kondisi yang memprihatinkan. Kondisi yang sudah seperti itu diperparah dengan keadaan kamar mandi yang kotor dan menimbulkan bau yang menyengat. Hal ini sangat mengganggu ketika proses KBM berlangsung khususnya bagi ruangan yang dekat dengan kamar mandi.

5.         Ruang Perpustakaan
Fungsi ruang perpustakaan belum memadai dengan kebutuhan siswa yang haus akan ilmu pengetahuan menjadi kendala para siswa di SD Muhammadiyah Dawung dalam meningkatkan kualitas lulusan. Sehingga berdampak pada siswa yang hanya menerima ilmu dari guru saja.
C.     Kegiatan Sosial
1.        TPA
Di lingkup tempat tinggal para mahasiswa, tepatnya di Dusun Semampir Desa Semugih kecamatan Rongkop diselenggarakan beberapa kegiatan setiap sore pukul 15.30, yaitu salah satunya TPA untuk anak-anak usia TK sampai dengan SMP di Musholah Nurul Huda. Adapun hari pelaksanaan setiap Selasa, Kamis dan Sabtu.
Materi yang disampaikan meliputi Fikih, Hadits dan Tajwid. Dengan diadakannya kegiatan TPA diharapkan para santri dapat tersentuh kesadarannya serta antusias dalam beribadah sesuai dengan tuntunan yang disyari’atkan. Penyampaian yang mudah ditangkap dan humoris merupakan strategi yang baik agar para santri tidak terlalu kaku dalam mengikuti belajar mengaji. Terbukti, para santri cukup antusias dalam menerima materi serta tanpa merasa terkurung dalam menampakkan ekspresinya.
Dalam penutupan kegiatan TPA yang kami adakan selama ≤ 1 bulan kami mengadakan beberapa perlombaan yang diadakan pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 16.00 – selesai. Berikut rincian perlombaan yang kami selenggarakan.
Lomba untuk usia SD meliputi :
1)        Lomba menggambar.
2)        Lomba membuat yel-yel.
3)        Lomba merangkai kata.
4)        Lomba memindahkan bola dengan tali.
5)        Lomba memindahkan pulpen dengan menggunakan mulut. 
Lomba untuk usia TK meliputi :
1)        Lomba menggambar.
2)        Menghitung kapur berdasarkan warna.
*** Gambar terlampir
2.        Pengajian
Kegiatan pengajian yang diadakan mahasiswa KKN berupa kultum setiap ba’da maghrib di mushola Nurul Huda – Semampir – Semugih – Rongkop – Gunung Kidul. Materi yang disampaikan berfokus untuk memotifasi anak-anak agar giat belajar dan rajin pergi ke Masjid. 
Pada kesempatan lain mahasiswa juga ikut dalam kegiatan membaca Al Qur’an bersama dengan warga sekitar. Yang pertama,  dirumah warga dan yang kedua, ditempat kita singgah yaitu bapak Dukuh Semampir – Semugih – Rongkop – Gunung Kidul.
*** Gambar terlampir
3.        Bimbel
Tidak jauh berbeda dengan TPA, penyelenggaraan bimbel (bimbingan belajar) terletak pada waktu dan substansi materi. Pelaksanaan yang ditentukan pada Senin, Rabu dan Jum’at ini membimbing anak-anak ketika kesulitan dalam menerima pelajaran di sekolah. Pada kegiatan ini, anak-anak memanfaatkan untuk berkonsultasi tentang pelajaran di sekolah serta mereka diberi pengarahan dalam memecahkan soal-soal pelajaran. 
4.        Seminar Pendidikan
Kegiatan ini ditujukan untuk para guru TK dan SD dengan pengambilan tema “Melejitkan Potensi Anak Didik dengan Penanganan yang Sesuai untuk Peningkatan Kualitas Generasi Bangsa di era Globalisasi”. Narasumber dalam acara ini ialah Ibu Dra. Yami Rodiah yang memaparkan tentang bagaimana menangani anak tanpa melakukan hal-hal yang dianggap mengintimidasi.
Acara ini diselenggarakan pada 18 September 2013 di aula kantor Kecamatan Rongkop. Peserta yang hadir sejumlah 72 yang datang dari perwakilan sekolah TK dan SD di kecamatan Rongkop.
*** Gambar terlampir





BAB III
PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
A.    Permasalahan
Selama ≥ 1 bulan kita mengadakan kegiatan  PPL Integratif tentunya banyak kendala yang dialami oleh mahasiswa. Adapun kendala yang ditemui dalam kegiatan PPL Integratif di Kecamatan Rongkop antara lain sebagai berikut :
1.      Di Sekolah
a.       Kurangnya sarana dan prasarana seperti alat-alat kebersihan, media mading dan fasilitas kamar mandi yang beberapa bagian rusak.
b.      Kurangnya kebersihan ruang kelas
c.       Kurang optimalnya pemanfaatan ruang perpustakaan
d.      Kehadiran guru yang kerap datang terlambat.
2.      Di lingkungan masyarakat
a.       Kurang perhatiannya masyarakat terhadap kemakmuran tempat ibadah
B.     Solusi pemecahan
1.      Di Sekolah
a.       Penyediaan alat-alat kebersihan dan fasilitas kamar mandi perlu diperhatikan dengan koordinasi segenap warga di sekolah khususnya guru dan karyawan. Hal ini berkaitan dengan pelayanan prima yang merupakan aspek yang tidak dapat diremehkan.
b.      Para siswa perlu disosialisasikan agar menjaga kebersihan dan penjadwalan piket yang sungguh-sungguh diimplementasikan secara nyata. Bila perlu, konsekuensi terhadap pelanggar di tegakkan.
c.       Sosialisasikan dan diwajibkan para siswa untuk membaca buku pada waktu tertentu.
d.      Perlu kesadaran bersama untuk kesuksesan siswa dalam pendidikan.
2.      Di lingkungan masyarakat
a.       Perlu adanya program kegiatan pengajian rutin yang diselenggarakan di Masjid oleh pengurus takmir.



BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Pendidikan yang berhasil disokong oleh keterpaduan peran orang tua dan pihak sekolah yang saling mendukung satu dengan yang lain tanpa ada rasa duka.
2.      Pendidikan adalah satu-satunya jalan menuju kualitas manusia yang paling tinggi dengan mengembalikan fitrah seutuhnya. Dan dengan pendidikan manusia mampu bersaing dan  mengikuti arus globalisasi yang terus merongrong kehidupan manusia.
3.      Semua kegiatan yang mahasiswa adakan seperti TPA, bimbel, dan seminar merupakan suatu alat dalam menunjang kualitas SDM yang lebih baik dan meningkatkan mutu pendidikan. 

B.     Saran
Tanpa mengurangi hormat terhadap jajaran pimpinan dan staf SD Muhammadiyah Dawung. Penyusun mengutarakan beberapa saran sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan di indonesia serta demi kemajuan SD Muhammadiyah Dawung yaitu :
1.      Selalu motivasi anak didik dengan penyampaian yang menunjukan kasih sayang guna tercipta kedekatan sehingga anak didik antusias dalam mendalami suatu unit ilmu.
2.      Selalu introspeksi terhadap apa yang telah dipersembahkan kepada anak didik baik dari sikap dan pelayanan yang telah diberikan yang selanjutnya dirancang perbaikan dan implementasi hal-hal yang konstruktif.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.gunungkidulkab.go.id (diakses pada 25 September 2013 pukul 21.00 WIB).
http://wirmanvalkinz.blogspot.com/2013/01/contoh-laporan-ppl-kelompok-beserta.html




LAMPIRAN

§  Denah – Profil – Struktur – Kalender Pendidikan  – Jadwal Pelajaran – Program tahunan dll.
§  * Kegiatan Mengajar
-          RPP
-          Pembuatan Media Pendidikan
-          Praktek Mengajar

§  **Kegiatan Persekolahan
-          Kesiswaan
-          Alat peraga dan permainan

§  *** Kegiatan Sosial 
-          TPA
-          Pengajian
-          Bimbingan Belajar
-          Seminar Pendidikan

§  **** Daftar Kegiatan Mahasiswa PPL – KKN
-          Daftar Hadir
-          Lembar Observasi
-          Daftar Kegiatan Praktek Mengajar
-          Lembar Bimbingan Praktek Mengajar
-          Daftar Kegiatan Praktek Persekolahan

-          Lembar Penilaian Guru